Naruto Uzumaki Shoulder Pump MACAM-MACAM PERAIRAN DARAT | R.I.M.A

Jumat, 13 September 2013

MACAM-MACAM PERAIRAN DARAT


MACAM-MACAM PERAIRAN DARAT
Menurut jenisnya Perairan Darat dapat di golongkan menjadi beberapa bagian yaitu :
1.      Sungai
Adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, air salju yang mencair ke danau atau ke laut.
Jenis-Jenis Sungai
a.       Berdasarkan jenis sumber airnya
Ø Sungai hujan
Ø Sungai mata air
Ø Sungai gletser ( dari salju yang mencair )
Ø  Sungai campuran ( campuran dari ketiga sumber diatas )
b.      Berdasarkan volume airnya
Ø Sungai ephemeral ( sungai yang mengalir saat terjadinya hujan/ setelah hujan )
Ø Sungai intermiten ( sungai yang mengalir hanya pada saat musim penghujan )
Ø Sungai pherenial ( sungai yang mengalir sepanjang tahun )
c.       Berdasarkan arah aliran airnya
Ø Sungai konsekuen ( arah alirannya sesuai dengan struktur geologisnya )
Ø Sungai subsekuen ( arah aliran tegak lurus dengan sungai konsekuen )
Ø  Sungai obsekuen  ( arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju sungai subsekuen )
Ø Sungai resekuen ( arah alirannya sesuia dengan sungai konsekuen )
Ø  Sungai insekuen ( sungai yang arah alirannya tidak teratur )
d.      Berdasarkan struktur geologinya
Ø Sungai antiseden ( sungai yang mampu mempertahankan alirannya )
Ø  Sungai reverse  ( sungai yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran )
Ø Sungai superposed ( sungai yang mengalir pada suatu dartan paneplain sehingga struktur batuan tersingkap )
Ж         Pola Aliran Sungai
1.      Pola radial
Dapat dibedakan menjadi pola radial memusat ( Sentripetal ) dan pola radial menyebar ( Sentrifugal ). Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah ( dome ).
2.      Pola dendritik
Pola aliran yang tidak teratur. Anak sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut tumpul, pola ini ada pada daerah dataran rendah
3.      Pola trellis
Pola ini terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak sungai sejajar dengan sungai induk , dan alirannya bertemu membentuk sudut siku-siku
4.     Pola annular
Annular adalah sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras.
5.           Pola rectangular
Pola aliran terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku 
v     DANAU
Adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan. Suatu genangan dapat disebut danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria yaitu :
1. Mempunyai permukaan air yang cukup luas sehingga mampu menimbulkan gelombang
2. Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut
4. Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau
·         Danau terjadi dari berbagai sebab                                  
a.                Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.

b.                Danau Vulkanik atau danau kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.

c.                Danau Tekto-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah / batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara
d.               Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau.

e.                Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.

f.            Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.
v     TELAGA
Telaga hampir sama dengan danau, hanya luasnya lebih sempit. Telaga tidak memiliki tingkatan suhu pada kedalamannya dan belum ada gelombang yang mengabrasi. Munculnya telaga sama dengan awal terjadinya sebuah danau
v     RAWA

Daerah rawa banyak ditemukan di pantai timur pulau Sumatera dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari sumber mata air tanah. Ada dua jenis rawa yaitu:
a.                Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, rawa ini tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang ciri-cirinya sebagai berikut:
o          Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5.
o          Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuhtumbuhan) yang hidup.
b.                Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian. Rawa ini memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti. Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
o          Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
o          Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
o          Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
o          Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
v     AIR TANAH
Batuan itu sendiri, ditinjau dari sikapnya terhadap air dapat dibedakan atas:
Akuifer : Suatu formasi batuan yang mengandung cukup bahan-bahan yang mampu melepaskan air dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mataair. Ini berarti, formasi tersebut mempunyai kemampuan menyimpan dan meloloskan air. Pasir dan kerikil merupakan contoh jenis suatu akuifer.
Jenis akuifer :
§ Akuifer tak-tertekan (unconfined aquifer) adalah lapisan pembawa air, di mana kedudukan muka airtanah merupakan bagian atas dari akuifer itu sendiri. Akuifer ini dibatasi oleh water table (phreatic level) sedangkan bagian bawahnya dibatasi oleh aquitard atau aquiclude. Istilah ini sangat tepat untuk menggantikan istilah sumur dangkal.
§ Akuifer tertekan (confined aquifer): adalah lapisan pembawa air, di mana airtanah terkurung oleh lapisan kedap air, baik di bagian atas maupun di bagian bawahnya. Aquifer ini pada bagian atas di batasi oleh aquitard dan bagian bawah dibatasi oleh aquitard atau aquiclude. Istilah ini sangat tepat untuk menggantikan istilah sumur dalam.
§ Akuiklud: Suatu lapisan jenuh air, tetapi relatif kedap air yang tidak dapat melepaskan airnya dalam jumlah berarti. Contohnya adalah Lempung
§ Akuifug: Lapisan batuan yang relatif kedap air, yang tidak mengandung ataupun dapat melalukan air. Batu granit termasuk jenis ini.
§ Akuitard: Lapisan jenuh air namun hanya sedikit lulus air dan tidak mampu melepaskan air dalam jumlah berarti ke sumur-sumur. Lempung pasiran adalah salah satu contohnya.
Ada bermacam-macam jenis air tanah. Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
1.      Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
2.     Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
1.             Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.
2.            Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah yang ter simpan di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenile

MACAM SUNGAI BERDASAR SUMBER AIRNYA
a)   Sungai yang Bersumber dari Mata Air
Sungai semacam ini biasanya terdapat di daerah yang mempunyai curah hujan sepanjang tahun dan alirannya tertutup vegetasi.
b)   Sungai yang Bersumber dari Air Hujan
Sungai hujan yaitu sungai yang airnya bersumber dari air hujan. Sungai di Indonesia pada umumnya termasuk sungai jenis ini, sebab wilayah Indonesia beriklim tropis dan banyak turun hujan.
c)   Sungai Gletser
Sungai gletser yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan
es. Sungai jenis ini biasanya hanya terdapat di daerah dengan ketinggian di atas 5.000 m dari permukaan laut.
d)  Sungai Campuran
Sungai campuran yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan pencairan es. Contoh sungai campuran di Indonesia adala Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua.

GAMBAR LETAK LAPISAN AIR TANAH DALAM(ARTESIS) dan DANGKAL (PREATIS)
a.                Lapisan air tanah dalam
 
b.                Lapisan air tanah dangkal
PROSES PENCEMARAN AIR DANGKAL



Dari gambar terlihat bahwa sumber air tanah berasal dari air hujan yang masuk meresap ke dalam pori-pori tanah atau batuan dan menempati lapisan batuan yang lolos air (permeable). Batas antara air tanah dangkal dan air tanah dalam merupakan lapisan batuan yang kedap air (impermeable). Lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air disebut akuifer. Air tanah dalam berada di antara dua lapisan kedap air. Jadi, seolah-olah air tanah ini ditekan oleh kedua lapisan kedap tersebut. Akibat adanya daya tekan, air memancar keluar ke permukaan tanah melalui patahan atau retakan batuan secara alami. Air yang memancar ini disebut artesis. Apabila tanah digali atau dibor sampai air tanah dalam maka air memancar melalui lubang sumur yang disebut sumur artesis (lihat gambar 8.6).





Air tanah yang berada di dalam tanah ternyata juga mengalir, tetapi kecepatan alirannya lambat (beberapa sentimeter atau beberapa meter per hari). Kecepatan aliran ini dipengaruhi oleh tingkat kelolosan air dalam batuan atau tanah (permeabilitas) dan kemiringan permukaan air tanah (water table). Tinggi muka air tanah tidak bersifat statis tetapi mengalami fluktuasi naik dan turun berdasarkan tingkat curah hujan. Saat musim hujan, muka air tanah akan naik dan dapat bersinggungan dengan permukaan tanah sehingga sebagian air tanah tersebut mengisi sungai di sekitarnya. Sungai yang mendapat pasokan air dari air tanah disebut sungai tipe effluent. Pada musim kemarau, tinggi muka air tanah akan menurun dan tidak lagi memasok aliran air di sekitarnya. Tipe sungai yang memberikan rembesan air ke air tanah disebut tipe influent. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kualitas air tanah, sebab jika air sungai tipe influent tersebut tercemar maka akan menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah. Pemanfaatan air tanah dalam jumlah besar seperti di lingkungan industri, kompleks perumahan, pertanian modern, dan aktivitas manusia yang memerlukan air dalam jumlah besar, biasanya menggunakan sumur artesis untuk memenuhi kebutuhan air yang diperlukan. Dalam system pengelolaan air tanah yang sudah tertata, pengambilan air tanah akan selalu disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Air tanah yang digunakan secara berlebihan dapat berdampak negatif secara kualitatif (kualitas air tanah) maupun secara kuantitatif (pasokan air tanah). Secara kualitatif dampaknya dapat ditemui pada kasus pencemaran sumursumur
penduduk terutama yang dekat dengan aliran sungai yang sudah tercemar limbah. Selain itu, pencemaran kualitas air tanah juga.











PERBEDAAN SUNGAI PERIODIK ( INTERMITEN )dan SUNGAI EPISODIK ( PERENIAL ) BESERTA CONTOH MASING-MASING!
a.                Sungai periodik.
Pada musim kemarau, debit air sungai ini mengalami penurunan dibandingkan pada musim penghujan. Contohnya Bengawan Solo.
b.                Sungai episodik.
Sungai ini kering di musim kemarau dan berair banyak di musim penghujan. Sungai –sungai di Nusa Tenggara umumnya termasuk jenis sungai episodik.

GAMBAR PEMBAGIAN SUNGAI DARI HULU KE HILIR
Pola aliran annular
GAMBAR MACAM-MACAM POLA ALIRAN SUNGAI.

1.                Pola radial
2.               Pola dendritik
3.               Pola trellis
4.               Pola annular
5.               Pola rectanguler


Pola rectanguler
 
Pola Aliran Rectangular


Pola annular
 





Pola dendritik
 

Pola trellis
 

 

Pola Aliran Trellis
Pola Aliran Dendritik
PENGERTIAN RAWA
Rawa adalah daerah yang selalu tergenang dengan air dan mempunyai kadar air yang relative tinggi.

MANFAAT DANAU
a.                        Pengendali banjir
b.                        Irigasi
c.                        Perikanan
d.                        Pembangkit tenaga listrik
e.                        Rekreasi
f. Sumber air bersih


CONTOH DANAU BUATAN
Danau
Letak
Bendungan Pesayangan
Jawa Tengah
Bendungan Saguling
Jawa Barat
Bendungan Selorejo
Jawa Timur
Bendungan Sempor
Jawa Tengah
Bendungan Siman
Jawa Timur
CONTOH TINDAKAN PENYEBAB KERUSAKAN DAS.
a.                Pembuangan Limbah Berbahaya
b.                Berubahnya Saluran Drainase dan Sungai
c.                Penutupan Danau dan Kantong-Kantong Air Lainnya
d.               Penebangan Hutan yang Berlebihan
e.                Penggunaan bahan kimia yang berlebihan
f. Penyempitan sungai dikarenakan pembangunan di sekitar DAS
Contoh metode pelestarian DAS.
  1) Metode Vegetatif
a) Penghutanan kembali lahan hutan gundul.
b) Penghijauan pada lahan terbuka dan berlereng curam dengan penanaman pohon-pohon serta rerumputan.
c) Penutupan lahan terbuka dengan tanaman penutup.
d) Penanaman dengan cara melajur sesuai garis ketinggian (kontur).
e) Menutup lahan terbuka dengan sisa-sisa tanaman agar bisa ditumbuhi semak-semak.
2) Metode Mekanik
a) Pembuatan selokan atau saluran air.
b) Pembuatan terasering pada lereng curam dengan mengikuti garis kontur.
c) Pembuatan sumur resapan.
d) Pembuatan talud dan tanggul pada lereng-lereng curam.
FAKTOR  YANG MEMPENGARUHI SALINITAS
a.   Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
b.   Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
c.    Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
SIFAT ARUS KUROSHIO DAN OYASHIO
a.                Kuroshio          :
Ø      Panas
Ø      Bergerak dari daerah tropis ke daerah kutub.
b.                Oyashio          :
Ø      Dingin
Ø      Bergerak dari daerah kutub ke daerah tropis.





PENGERTIAN ARUS LAUT DAN PENYEBAB TERJADINYA
Arus laut adalah gerakan air laut secara horisontal dan vertikal yang disertai dengan perpindahan massa air laut.
Faktor penyebab arus laut:
a.    angin
b.    perbedaan salinitas (kadar garam)
c.    perbedaan temperatur
d.    pasang surut
e.    gelombang yang pecah.


PENGERTIAN GELOMBANG LAUT DAN HAL YANG MEMPENGARUHINYA.
 Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang.
  Gelombang laut lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kondisi atmosfer. Kondisi angin in tentusaja salah satu-nya cuaca yaitu kondisi sesaat dari atmosfer meliputi : suhu, tekanan (angin), uap air (awan) dan hujan.

KLASIFIKASI LAUT BERDASAR LETAKNYA DAN CONTOH
Ø      Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua. Contoh: Laut Bering yang dipisahkan oleh kepulauan Aleut, Laut Jepang yang dipisahkan Kepulauan Jepang, Laut Koral di sebelah timur Australia, dan Laut Cina Selatan yang dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
Ø      Laut Pertengahan
Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara dua benua atau lebih. Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, dan lautlaut di Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia.
Ø      Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut Mati.
KLASIFIKASI LAUT BERDASARKAN KEDALAMAN
a.                Zona litoral atau zona pesisir adalah daerah di antara garis air surut dan garis air pasang. Pada saat air pasang akan tergenang air dan pada saat surut akan kering.
b.                Zona neritis adalah zona laut dengan tingkat kedalaman sampai 200 m. Pada areal ini sinar matahari masih dimungkinkan tembus sampai dasar laut.
c.                Zona bathyal, adalah zona laut dengan kedalaman 200 – 1.500 m dan memiliki lereng yang curam.
d.               Zona abysal adalah zona laut yang sangat dalam dengan tingkat kedalaman lebih dari 1.500 m. Biasanya dijumpai dalam bentuk palung laut atau lubuk laut.

CONTOH LAUT-LAUT DI DANGKALAN SUNDA DAN DANGKALAN SAHUL
a.                Dangkalan Sunda, meliputi P. Kalimantan, P. Jawa, P. Sumatera dan pulau-pulau serta dasar laut transgresi (L. Jawa, L. Natuna, di bagian selatan L. Cina Selatan dan Selat Malaka).
b.               Dangkalan Sahul, dari perairan Timur Pulau Mindanau (Filipina) terus ke laut Sulawesi, Selat Makasar, Selat Lombok dan berakhir di Samudera Indonesia.

BENTANG ALAM DI DAERAH PESISIR
 Pantai (shore atau beach, dalam bahasa Inggris) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut.
Pantai merupakan suatu wilayah yang dimulai dari titik terendah air laut waktu surut hingga ke arah daratan sampai batas paling jauh ombak/gelombang menjulur ke daratan. Jadi daerah pantai dapat juga disebut daerah tepian laut. Dalam bahasa Inggris pantai disebut dengan istilah “shore” atau “beach”. Adapun tempat pertemuan antara air laut dan daratan dinamakan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang surut air laut
Bentuk pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal. Di Indonesia, bentuk pantai landai umumnya menghadap ke laut pedalaman, misalnya pantai utara Pulau Jawa. Sedangkan bentuk pantai terjal (cliff), umumnya menghadap ke laut lepas (Samudera) atau di daerah pengangkatan akibat tektonik lempeng.
Untuk lebih jelasnya lihat dibawah ini:
Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayah pesisir mencakup wilayah daratan sejauh masih mendapat pengaruh laut (pasang surut dan perembasan air laut pada daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimen dari darat). Jadi jika Anda dari kejauhan masih mendengar deburan ombak dan merasakan hembusan angin laut, daerah tersebut masih disebut pesisir. Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi (desa) nelayan.

2 komentar:

  1. Anda butuh tangki panel yang kokoh dan murah?
    yang biasa di taruh di atas apartment dan hotel itu lho

    TANGKI PANEL

    Klik aja..
    tengok-tengok dulu gapapa

    BalasHapus

Popular Posts

About Me

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.