Naruto Uzumaki Shoulder Pump <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='http://rimalestari123.blogspot.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='http://rimalestari123.blogspot.com/2013/09/' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="R.I.M.A - Atom" href="http://rimalestari123.blogspot.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="R.I.M.A - RSS" href="http://rimalestari123.blogspot.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="R.I.M.A - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/5524000204169324299/posts/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <meta content='http://rimalestari123.blogspot.com/2013/09/' property='og:url'/> <meta content='R.I.M.A' property='og:title'/> <meta content='' property='og:description'/> <script language='JavaScript'> var txt="R.I.M.A: September 2013 - "; var kecepatan=100;var segarkan=null;function bergerak() { document.title=txt; txt=txt.substring(1,txt.length)+txt.charAt(0); segarkan=setTimeout("bergerak()",kecepatan);}bergerak(); </script>

Senin, 30 September 2013

Perkembangan Tradisi Islam di Berbagai Daerah dari Abad ke-15 sampai ke-18



 Pada masa sebelum datangnya Islam, pusat-pusat pemerintahan kerajaan di Indonesia umumnya memiliki tanah lapang yang luas (alun-alun). Di empat penjuru tanah lapang itu terdapat bangunan-bangunan penting, seperti keraton, tempat pemujaan, dan pasar. 
Ճ     Bukti-bukti Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
  1. Berita Cina dari Dinasti Tang
Memberitakan bahwa pada sekitar tahun 674 M, orang-orang Ta Shih (orang-orang dari Arab dan Persia) membatalkan niatnya menyerang kerajaan kalingga karena ratu Sima yang berkuasa dikerajaan tersebut masih sangat kuat.
  1. Berita India
Bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya.
·         Penyebar Agama Islam di Indonesia
1.     Pedagang dari Arab yang mula-mula memperkenalkan agama Islam di Indonesia, kemudian disusul oleh pedagang Islam dari Mesir, Persia dan Gujarat memiliki tugas menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
2.    Golongan Mubaligh atau guru agama Islam, yaitu  golongan  yang  pekerjaannya memang khusus untuk mengajarkan agama Islam.
3.    Golongan Sufi (ahli tasawuf) diperkirakan masuk ke indonesia sejak abad ke 13.
4.    para wali yang dikenal sebagai wali songo terdiri dari:
·         Sunan Maulana Malik Ibrahim (gresik)
·         Sunan Ampel atau Raden Rahmat (Ampel denta)
·         Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim (Tuban)
·         Sunan Drajat atau Syarifudin (sedayu)
·         Sunan Giri (Gresik)
·         Sunan Kalijaga (Demak)
·         Sunan Kudus (kudus)
·         Sunan Muria (kudus)
·         Sunan Gunung Jati (Cirebon)
Jika dilihat dari sudut arsitektur, masjid kuno beratap tingkat (meru) misalnya beratap dua yaitu masjid Agung Cirebon, masjid Katangka di Sulawesi, masjid Muara Angke, Tambora dan Marunda di Jakarta; masjid beratap tiga yaitu masjid Demak, Baiturrahman Aceh, masjid Jepara; dan masjid beratap lima yaitu masjid Agung Banten. Masjid kuno Indonesia yang mempunyai atap bertingkat telah mengundang pendapat beberapa ahli yang mengatakan bahwa hal itu merupakan kelanjutan dari seni bangunan tradisional Indonesia lama. 
Ada beberapa bukti yang mendukung pendapat itu, di antaranya sebagai berikut :
1.   Bangunan-bangunan Hindu di Bali yang disebut Wantilan atapnya juga bertingkat.
2. Relief yang ada di candi-candi pada masa Majapahit juga terdapat ukiran yang menggambarkan bangunan atap bertingkat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa telah terjadi akulturasi antara seni bangun tradisional Indonesia dengan seni bangun. Dalam seni ukir dan lukis terjadi akulturasi antara seni ukir dan seni lukis Islam dengan seni lukis dan seni ukir tradisional Indonesia yang dapat kita jumpai pada bangunan masjid-masjid kuno dan keraton. Ukir-ukiran yang biasa dipahatkan pada tiang-tiang, tembok, atap, mihrab, dan mimbarnya dibuat dengan pola makara dan teratai.
Dalam perkembangan selanjutnya, muncul pula seni kaligrafi, yaitu seni melukis indah dengan huruf Arab. Dalam seni tari dan seni musik juga terjadi akulturasi yakni beberapa upacara dan tarian rakyat. 
Di beberapa daerah ada jenis tarian yang berhubungan dengan nyanyian atau pembacaan tertentu yang berupa selawat atau slawat kompang. Bentuk-bentuk tarian itu misalnya permainan dabus dan seudati. Permainan dabus adalah suatu jenis tarian atau pertunjukan kekebalan terhadap senjata tajam dengan cara menusukkan benda tajam tersebut pada tubuhnya. 
Tarian ini diawali dengan nyanyian atau pembacaan Alquran atau selawat nabi. Permainan ini berkembang di bekas-bekas pusat kerajaan seperti Banten, Minangkabau, Aceh. Adapun seudati adalah seni tradisional rakyat Aceh yang berupa tarian atau nyanyian. Pertunjukan dilakukan oleh sembilan atau sepuluh orang pemuda dengan memukul-mukulkan telapak tangan ke bagian dada. Dalam seudati pemain juga menyanyikan lagu-lagu tertentu yang isinya berupa selawat (pujian) kepada nabi. 
Selain seni tari, juga berkembang seni musik yang berupa pertunjukan gamelan. Pertunjukan ini biasa dilakukan pada upacara Maulud, yaitu peringatan untuk menghormati kelahiran Nabi Muhammad SAW. 
Pada peringatan ini, selain dinyanyikan pujian-pujian kepada Nabi Muhammad saw. juga diadakan pertunjukan gamelan dan pencucian benda-benda keramat. Upacara ini biasanya dilakukan di bekas pusat kerajaan, seperti Yogyakarta dan Surakarta yang disebut Gerebeg Maulud. Upacara semacam ini di Cirebon biasa disebut Pajang Jimat. Upacara ini biasa disampaikan dengan gemelan yang disebut Sekaten.
Masuknya kebudayaan Islam juga berpengaruh besar terhadap seni bangunan makam. Bangunan makam pada orang yang meninggal terbuat dari batu bata tembok yang disebut jirat atau kijing. Di atas jirat itu, khususnya bagi orang-orang penting didirikan sebuah rumah yang disebut bangunan makam berupa jirat dan cungkup yang biasanya dihiasi dengan seni kaligrafi (seni tulisan Arab) yang indah. 
Makam tertua di Indonesia yang bercorak Islam ialah makam Fatimah binti Maimun di Leran (tahun 1082) dan diberi cungkup. Dinding cungkup diberi hiasan bingkai-bingkai mendatar mirip model hiasan candi. Makam lain yang penting, antara lain makam Sultan Malik al Saleh di Samudra Pasai, makam Maulana Malik Ibrahim, dan makam para wali dan sultan yang lain.


1.   Perkembangan Agama Islam di pulau Sumatera
Berita Cina dan berita Arab memberikan bukti bahwa sejak abad ke-7 atau 8, perdagangan antara orang Arab, Persia, India, Cina dan Indonesia sudah ramai. Sebelum abad ke-9, dan pada abad ke-11, sudah terdapat perkampungan Muslim di Kalah, Takuapa, Qaquallah, dan Lamuri (Aceh). Dengan demikian, pada era kekuasaan Sriwijaya, pedagang muslim telah berlalu lalang di Selat Malaka dalam pelayaran ke Asia Tenggara dan Asia Timur.
Sejalan dengan kemunduran Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-13, selain mendapat keuntungan dagang, pedagang muslim juga memberi pengaruh politik. Di Aceh mereka menjadi pendukung berdirinya Kerajaan Samudera pasai yang bercorak Islam. Bermula dari Samudera Pasai, Islam kemudian berkembang ke Malaka. Diperkirakan pada abad ke-14 di Malaka sudah terdapat masyarakat muslim. Dengan semakin meluasnya perkembangan masyarakat muslim di Malaka, terbentuk kekuasaan politik, yakni Kerajaan Malaka pada awal abad ke-15. Situasi politik waktu itu memungkinkan kerajaan bercorak Islam berkembang. Bersamaan dengan tumbuhnya Malaka sebagai pusat jalur perdagangan dan berdiri sebagai kerajaan dan peranan politik Majapahit juga waktu itu menurun.
Pada awalnya Islam berkembang di daerah pesisir. Tome Pires mengatakan bahwa pada awal abad ke-16 daerah bagian pesisir Sumatra Utara dan bagian timur Malaka, yaitu Aceh dan Palembang, sudah banyak masyarakat Islam. Daerah pedalaman pada umumnya masih menganut kepercayaan lama. Proses islamisasi di daerah pedalaman Aceh dan Sumatra Barat baru terjadi sejak Aceh melakukan ekspansi politik pada abad ke-16 dan 17 M.

2.  Perkembangan Agama Islam di Pulau Jawa  
Penyebaran Islam di Pulau Jawa diduga berasal dari Malaka. Namun, kapan hal itu berlangsung belum dapat diketahui dengan pasti. Bukti tertua tentang Islam di Jawa adalah batu nisan makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, yang berangka tahun 475H/1082M. Hal itu bukan berarti bahwa islamisasi masa itu telah meluas di Jawa Timur. Adanya masyarakat Islam di Jawa Timur diperkirakan baru terbentuk pada masa puncak kebesaran Majapahit.
Di saat Majapahit mengalami masa suram, yakni pada awal abad ke-15, muncul kota Tuban dan Gresik sebagai pusat penyebaran Islam yang pengaruhnya meluas sampai ke Maluku. Antonio Figafetta mengatakan dapat dipastikan bahwa pada awal abad ke-16 peranan politik di Jawa telah berada ditangan Demak. Namun, runtuhnya Majapahit yang berpusat di Daha pada tahun 1526 M., bukan berarti daerah Jawa Timur telah dikuasai Islam. Kerajaan kecil, seperti Panarukan, Pasuruan, dan Blambangan, masih bertahan sampai zaman Mataram abad ke-17 M., yakni masa pemerintahan Sultan Agung dan Amangkurat.
Dari Demak, Islam meluas ke daerah pesisir utara Jawa Barat. Menurut Tome Pires, pengaruh Islam di daerah Cirebon sudah ada sejak tahun 1470-1475 M. Kemudian Dipati Unus menguatkan kedudukan politiknya atas daerah itu. Menurut Debarros, Dipati Unus dari Demak juga menjadi penguasa wilayah Jawa Barat. Berdasarkan sumber tradisional, penyebaran Islam ke daerah Cirebon dilakukan oleh Fatahillah atau Faletehan atas perintah Raden Patah.
Bagi Demak,usaha menanamkan pengaruh di pesisir utara Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari tujuan politik dan ekonomi. Karena pelabuhan di pesisir Jawa Barat, seperti Cirebon, Sunda Kelapa dan Banten amat potensial bagi ekspor hasil bumi, terutama lada. Secara politis, penguasaan wilayah Jawa Barat juga merupakan suatu langkah dalam menghadapi Portugis yang waktu itu telah mengikat perjanjian dengan Kerajaan Pajajaran (Perjanjian 21 Agustus 1522 M). Oleh sebab itu, Demak segera mengirimkan ekspedisi militer di bawah pimpinan Fatahillah untuk merebut Bandar Sunda. Meskipun Bandar telah jatuh, daerah pedalaman masih bertahan. Pusat daerah Kerajaan Pajajaran baru menyerah tahun tahun 1579-1580 M., akibat serangan tentara Islam dari Banten di bawah pimpinan Maulana Yusuf.

3.  Perkembangan Agama Islam di Maluku
Perkembangan Islam di Maluku tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perdagangan yang terbentang antara Malaka, Jawa, dan Maluku. Islam diperkiran sudah masuk ke Maluku sekitar abad ke-13. Menurut tradisi, penyebaran Islam dilakukan oleh Maulana Husain pada masa pemerintahan Marhum di Ternate. Hikayat Tanah Hitu menyebutkan bahwa raja yang pertama yang dianggap benar-benar memeluk agama Islam adalah zainal Abidin (1486-1500 M). Konon, ia belajar agama Islam di pesantren Giri.
Di lain pihak, Tome Pires dan Antonio Gallo berpendapat bahwa hubungan dagang antara Malaka, Jawa dan Maluku merupakan saluran islamisasi. Pada saat itu, kapal dagang Gresik milik Pate Yusuf datang dan singgah di Ternate. Raja Ternate yang memeluk Islam menurut mereka adalah Raja Almancor dari Tidore. Diperkirakan Raja Maluku sudah mulai memeluk agama Islam sekitar 1460-1465 M. Dengan demikian, dapat diduga bahwa di daerah sekitar Maluku, seperti Banda, Hitu, Haruku, Makyam dan Bacan, sudah terdapat masyarakat muslim.
Islam berkembang di Maluku melalui perdagangan, dakwah dan perkawinan. Proses islamisasi diwarnai persaingan di antara raja-raja muslim, seperti Ternate dan Tidore. Selain itu, juga diwarnai persaingan politik dan monopoli perdagangan bangsa Barat, seperti Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris. Perluasan kerajaan Islam Maluku terjadi pada masa pemerintahan Sultan Khairun. Bermula dari Maluku, Islam tersebar ke Irian (Papua) dan sekitarnya.

4.   Perkembangan Islam di Kalimantan
Penyebaran Islam di daerah Kalimantan Selatan dapat kita ketahui dari Hikayat Banjar. Proses islamisasi di daerah itu diwarnai oleh perpecahan di kalangan istana, yakni antara Raden Tumenggung dan Raden Samudra. Raden Tumenggung adalah penguasa derah Dipa, Daha dan Kahuripan yang bercorak Indonesia Hindu. Tiga daerah tersebut sekarang letaknya kira-kira di daerah Amuntai. Dalam pertikaian itu, Raden Samudra meminta bantuan Demak, dengan perjanjian ia bersedia masuk Islam. Atas bantuan demak, Raden Tumenggung dapat dihancurkan. Sejak itu Kerajaan Banjar yang bercorak Islam terus berkembang. Raden Samudra kemudian bergelar Sultan Suryanullah.
A.A.Cense berpendapat bahwa proses islamisasi di Banjarmasin berlangsung kira-kira tahun 1550 M. Islamisasi di Kalimantan Timur menurut Hikayat Kutai berlangsung damai. Sebelum kedatangan Islam. Kerajaan Kutai bercorak Indonesia Hindu, sedangkan di daerah pedalaman, rakyatnya menganut animisme dan dinamisme. Dikatakan bahwa pembawa agama Islam di Kutai adalah Dato’ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan, yaitu pada masa pemerintahan Raja Mahkota. Akhirnya Raja Mahkota masuk Islam karena merasa kalah kesaktiannya. Diperkirakan proses isamisasi di Kutai dan di sekitarnya terjadi sekitar tahun 1575 M. Perluasan ke daerah pedalaman baru terjadi pada masa pemerintahan putra Raja Mahkota, yakni Aji Di Langgar.

5.  Perkembangan Agama Islam di Sulawesi 
Sejak abad ke-15, Sulawesi Selatan sudah didatangi oleh pedagang muslim, baik dari Malaka, Jawa dan Sumatra. Menurut Tome Pires ada sekitar lima puluh kerajaan masih menyembah berhala, di antaranya yang terkenal adalah Kerajaan Gowa-Tallo, Bone, Wajo, Soppeng dan Luwu.
Dalam hikayat Gowa-Tallo dan Wajo diketahui bahwa penyebaran Islam di Kerajaan Gowa berjalan damai. Pembawa Islam disebut Dato’ri Bandang dan Dato’ Sulaiman. Gowa-Tallo telah memeluk Islam 22 Nopember 1605. Selanjutnya Gowa menundukkan Soppeng, Wajo dan Bone. Akhirnya, mereka secara resmi masuk Islam, yaitu Wajo 10 Mei 1610, Bone 23 November 1611, Sidenreng dan Soppeng 1609 M.


Read More ->>

Sabtu, 28 September 2013

MISTERI PUISI TOMINO


MISTERI PUISI TOMINO

Sebuah kisah seram datang dari Jepang. Tentang sebuah puisi berjudul "Tomino no Jigoku" atau Neraka Tomino, berisikan lirik-lirik mengerikan. Jangan pernah membaca dengan suara lantang, cukup di dalam hati. Atau kamu siap memanggil kematian datang menghampiri.

Kisah menyeramkan puisi Tomino berkembang di kalangan masyarakat Jepang dan menjadi salah satu legenda urban. Ada sebuah cerita yang membuat kita semakin merinding sehubungan dengan asal-muasal puisi ini.
 
 
Tomino adalah  seorang gadis kecil yang terlahir cacat. Ia menuliskan puisi yang kemudian ditunjukkan kepada orang tuanya. Melihat isi puisi Tomino yang menyeramkan, orang tuanya menghukum Tomino dengan mengurungnya dalam gudang sempit dan tidak memberinya makan. Beberapa hari kemudian, Tomino meninggal dengan tidak wajar.

Konon, semenjak peristiwa itu puisi buatan Tomino jadi menyeramkan. Cerita dari mulut ke mulut berkembang dan memperingatkan, jangan pernah membaca dengan suara lantang karena bakal mengundang bencana.

Kemungkinan cerita yang berkembang di atas hanya sebatas kisah urban. Puisi berjudul "Neraka Tomino" sendiri sebenarnya dimuat dalam buku kompilasi puisi Yomota Inuhiko "The Heart is Like a Rolling Stone" (心は転がる石のように). Di dalamnya memuat berbagai koleksi puisi, termasuk puisi "Tomino no Jigoku" karya Saizo Yaso dari tahun 1919.  Nah, entah bagaimana sehingga puisi tersebut berkembang menjadi legenda urban nan menyeramkan.

Untuk sekadar tahu, inilah kutipan puisi Tomino berikut terjemahannya.



Tomino no Jigoku


ane wa chi wo haku, imoto wa hihaku,
kawaii tomino wa tama wo haku
hitori jihoku ni ochiyuku tomino,
jigoku kurayami hana mo naki.


muchi de tataku wa tomino no aneka,
muchi no shubusa ga ki ni kakaru.

tatake yatataki yare tataka zutotemo,
mugen jigoku wa hitotsu michi.
kurai jigoku e anai wo tanomu,
kane no hitsu ni, uguisu ni.
kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo,
mugen jigoku no tabishitaku.


haru ga kitesoru hayashi ni tani ni,
kurai jigoku tanina namagari.
kagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji,
kawaii tomino no me niya namida.
nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni
imouto koishi to koe ga giri.


nakeba kodama ga jigoku ni hibiki,
kitsunebotan no hana ga saku.
jigoku nanayama nanatani meguru,
kawaii tomino no hitoritabi.


jigoku gozarabamo de kitetamore,
hari no oyama no tomebari wo.
akai tomehari date niwa sasanu,
kawaii tomino no mejirushini.


======================

Neraka Tomino

Kakak yang memuntahkan darah, adik yang meludahkan api
Tomino yang lucu meludahkan permata yang berharga

Tomino meninggal sendirian dan terjatuh ke dalam neraka
Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga

Apakah itu kakak Tomino memegang cambuk?
Jumlah bekas luka berwarna merah sangatlah mengkhawatirkan
Dicambuk dan dipukul sangatlah mendebarkan,

Jalan menuju neraka yang kekal hanyalah salah satu cara
Mohon bimbingan ke dalam neraka kegelapan,

Dari domba emas, dan dari burung bulbul
Berapa banyak yang tersisa dari dalam bungkusan kulit,
Disiapkan untuk perjalanan tak berujung menuju neraka

Musim semi akan segera datang ke dalam hutan serta lembah,
Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah neraka

Dalam kandang burung bulbul, dalam gerobak domba,
Di Mata Tomino Yang Lucu Meneteskan airmata
tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan badai
Menyuarakan cintamu untuk adik tersayangmu

Gema tangisanmu melolong melalui neraka,
serta darah memekarkan bunga merah

Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,
Tomino yang lucu berjalan sendirian
Untuk menjemputmu ke neraka,

Duri-duri berkilauan dari atas gunung
menancapkan duri ke dalam daging yang segar,
Sebagai tanda untuk Tomino yang lucu




Sumber : http://www.apakabardunia.com/2013/07/misteri-tomino-puisi-pengundang-kematian.html
Read More ->>

IMPOSSIBLE CHORD_MADDI JANE

Impossible - Shontelle covered by Maddi Jane

[Em, G, D, C]

[VERSE 1]
Em
I remember years ago
G 
Someone told me I should take
D
Caution when it comes to love
C
I did, I did
Em
And you were strong and I was not
G 
My illusion, my mistake
D
I was careless, I forgot
C
I did I did

[PRE-CHORUS]
     C
And now when all is done
                     D
There is nothing to say
                                Em
You have gone and so effortlessly
     D
You have won you can go ahead tell them

[CHORUS]
                 Em
Tell them all I know now
                   G
Shout it from the rooftops
                  D
Write it on the skyline
               C
All we had is gone now
                 Em
Tell them I was happy
                G
And my heart is broken
                  D
All my scars are open
                  C
Tell them what I hoped would be
        Em          G
Impossible, impossible
        D            C
Impossible, impossible

[VERSE 2]
Em
Falling out of love is hard
G
Falling for betrayal is worst
D
Broken trust and broken hearts
C
I know, I know
Em
Thinking all you need is there
G
Building faith on love is worst
D
Empty promises will wear
C
I know I know
[ Tab from: http://www.guitaretab.com/m/maddi-jane/301633.html ]
[PRE-CHORUS]
    C
And now when all is gone
     D
There is nothing to say
       Em
And if you're done with embarrassing me
    D
On your own you can go ahead tell them

[CHORUS]
                 Em
Tell them all I know now
                   G
Shout it from the rooftops
                  D
Write it on the skyline
               C
All we had is gone now
                 Em
Tell them I was happy
                G
And my heart is broken
                  D
All my scars are open
                  C
Tell them what I hoped would be
        Em          G
Impossible, impossible
        D            C
Impossible, impossible

Em
I remember years ago
G 
Someone told me I should take
D
Caution when it comes to love
C
I did

                 Em
Tell them all I know now
                   G
Shout it from the rooftops
                  D
Write it on the skyline
               C
All we had is gone now
                 Em
Tell them I was happy
                G
And my heart is broken
                  D
All my scars are open
                  C
Tell them what I hoped would be
        Em          G
Impossible, impossible
        D            C
Impossible, impossible
        Em          G
Impossible, impossible
        D            C
Impossible, impossible

Em
I remember years ago
G 
Someone told me I should take
D
Caution when it comes to love
C
I did
 
 
 
 
 
 
 
 
sUMBER : http://www.guitaretab.com/m/maddi-jane/301633.html 
Read More ->>

Lirik dan Chord Gitar_Just Give Me a Reason

JUST GIVE ME A REASON
Pink ft. Nate Ruess


 
Intro: Em A D G C G D

G           
Right from the start
           C                  Em
You were a thief you stole my heart
    C                 G
And I your willing victim
G                                  C                     Em                 
I let you see the parts of me that weren't all that pretty
         C                      G
And with every touch you fixed them
    Em                  A         D    G
Now you've been talking in your sleep  oh oh
Em               A      D   G
Things you never say to me  oh oh
Em                  A    D
Tell me that you've had enough
G      C     G   Dsus4 D
Of our love, our love

reff :

G                            G/f#
Just give me a reason just a little bit's enough
       Em                            C
Just a second we're not broken just bent
           D
And we can learn to love again
G                            G/f#                        Em
It's in the stars, It's been written in the scars on our hearts
                       C
We're not broken just bent
           D              G
And we can learn to love again

G                              C              Em
Im sorry I don't understand where all of this is coming from
  C                    G
I thought that we were fine

(Oh we had everything)
     G                              C                 Em
Your head is running wild again, my dear we still have everything
    C               G
And its all in your mind

(Yeah but this is happening)
Em                 A        D       G
You've been having real bad dreams  Oh oh
    Em             A        D   G
You used to lie so close to me  Oh oh
        Em                A     D
There's nothing more than empty sheets
  G         C     G   G/F#         C     G   D
Between out love, our love, oh our love, our love

reff :

G                            G/f#
Just give me a reason just a little bit's enough
       Em                            C
Just a second we're not broken just bent
           D
And we can learn to love again
G                             G/f#                         Em
I never stopped, you're still written in the scars on my heart
                       C
You're not broken just bent
           D                  Em
And we can learn to love again

Em                 G/f#
Oh tears ducts and rust
                C
I'll fix it for us
                 D
We're collecting dust but our love's enough
Em                D/F#
You're holding it in, You're pouring a drink
C                D      Dsus4
No nothing is as bad as it seems

We'll come clean

reff :

Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent
And we can learn to love again...

G                            G/f#
Just give me a reason just a little bit's enough
       Em                            C
Just a second we're not broken just bent
           D
And we can learn to love again
G                            G/f#                        Em
It's in the stars, It's been written in the scars on our hearts
                       C
We're not broken just bent
           D              G
And we can learn to love again

G  D/F#                    Em
ohhh we can learn to love again
      C       D              G
ohhhhh we can learn to love again
D/F#  Em
    ohh
Em                          C              D
That we're not broken just bent and we can learn to love again

Out: Em A D G C G D G





Sumber : http://www.gitargaul.com/2013/05/lirik-chord-pink-feat-nate-ruess-just.html
Read More ->>

Kamis, 26 September 2013

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS BUDAYA


PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS BUDAYA

BAB I
PENDAHULUAN
A.               Latar Belakang
Pendidikan sesungguhnya adalah transformasi budaya, sehingga persoalan budaya dan karakter bangsa yang kurang baik akan menjadi sorotan tajam masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan di setiap satuan pendidikan.       Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif  karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa, karena akhir-akhir ini karakter budaya Indonesia sudah mulai  luntur dari kalangan anak bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang cukup lama, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat dalam waktu yang relatif lama sehingga membangun pendidikan sesungguhnya investasi jangka panjang.

B.               Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini ialah untuk mengetahui penyebab mulai lunturnya karakter budaya Indonesia serta untuk menumbuhkan kembali karakter anak bangsa yang berbasis budaya Indonesia.
C.               Rumusan masalah
·      Mengapa karakter bangsa yang berbudaya Indonesia bisa luntur?
·      Usaha-usaha apa yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan kembali karakter bangsa yang berbasis budaya?
·      Siapa yang paling tepat untuk membentuk karakter anak bangsa yang berbasis budaya?
·      Dimana karakter yang berbudaya itu bisa ditanamkan?
·      Kapan waktu yang paling tepat untuk menanamkan karakter berbasis budaya tersebut?
·      Bagaimana peran masyarakat dalam hal pengembalian karakter bangsa agar berbudaya?















BAB II
PEMBAHASAN

PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS BUDAYA
Istilah karakter merujuk pada ciri khas, perilaku khas seseorang atau kelompok, kekuatan moral, atau reputasi. Dengan demikian, karakter adalah evaluasi terhadap kualitas moral individu atau berbagai atribut, termasuk keberadaan kurangnya kebajikan seperti keberanian, ketabahan, kejujuran dan kesetiaan, atau perilaku atau kebiasaan yang baik. Ketika seseorang memiliki karakter moral, hal inilah yang membedakan kualitas individu yang satu dibandingkan dari yang lain.
Karakter juga dipahami sebagai seperangkat ciri perilaku yang melekat pada diri seseorang yang menggambarkan tentang keberadaan dirinya kepada orang lain. Penggambaran itu tercermin dalam prilaku ketika melaksanakan berbagai aktivitas apakah secara efektif melaksanakan dengan jujur atau sebaliknya, apakah dapat mematuhi hukum yang berlaku atau tidak. Walaupun prilaku sering dihubungkan dengan kebribadian, tetapi kedua kata ini mengandung makna yang berbeda. Kepribadian pada dasarnya merupakan sifat bawaan, sedangkan karakter terdiri atas prilaku-prilaku yang diperoleh dari hasil belajar.
Ada beberapa faktor yang dianggap dapat menyebabkan lunturnya karakter berbudaya Indonesia, yang pertama yaitu karena pengaruh lingkungan pergaulan. Seseorang yang terbiasa bergaul di lingkungan yang modern cenderung akan melupakan budaya lokal, ia justru akan mengikuti mode yang sedang berlaku. Yang kedua yaitu faktor pandidikan yang kurang menekankan nilai kebudayaan. Banyak sekolah yang hanya mementingkan prestasi akademiknya. Yang ketiga adalah adanya sikap acuh tak acuh terhadap kebudayaan lokal. Banyak anak muda sekarang ini yang tidak mengetahui kebudayaan apa saja yang ada di daerahnya, seperti lagu daerah, rumah adat, tarian adat, pakaian adat, dan lain-lain. Faktor yang keempat yaitu pemanfaatan teknologi yang kurang tepat. Seperti fenomena saat ini, banyak orang, terutama anak-anak muda yang justru mengunduh file-file yang berisi tentang kebudayaan luar, misal goyang gangnamstyle. Faktor kelima yaitu adanya perasaan malu saat menggunakan budaya lokal, misal dalam berbahasa, banyak orang Jawa yang malu menggunakan bahasa jawa karena takut jika dianggap kampungan. Dan faktor yang terakhir yaitu faktor pengaruh budaya luar. Anak-anak lebih tertarik pada budaya luar daripada budaya lokal. Hal ini dapat terlihat berbagai aspek salah satunya dari aspek cara bergaul. Sekarang ini dalam bergaul seperti tidak ada batasan antara pria dan wanita, misal adanya budaya “cipika-cipiki” atau cium pipi kanan cium pipi kiri.
Dari masalah-masalah di atas, yaitu masalah mengenai mulai lunturnya karakter berbudaya dapat diatasi dengan berbagai cara. Cara yang pertama yaitu cara preventif. Cara preventif merupakan suatu usaha pencegahan terhadap tingkah laku yang menyimpang dari budaya Indonesia. Cara ini dilakukan sebelum suatu peristiwa terjadi yang bertujuan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan perilaku menyimpang sedini mungkin. Cara preventif ini bisa dilakukan melalui pendidikan informal di lingkungan keluarga dan masyarakat, maupun melalui pendidikan formal, yaitu sekolah. Dalam lingkungan informal dan formal akan ditanamkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia, seperti sopan santun dalam hal bertutur kata,  berpakaian, dan lain sebagainya.
Cara yang kedua, yaitu cara represif. Cara represif merupakan cara yang dilakukan setelah sebuah peristiwa penyimpangan terjadi yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang terganggu akibat adanya perilaku yang menyimpang. Misal Ryan berlaku tidak sopan pada gurunya, ia memukul gurunya yang sedang menasehatinya, maka pihak sekolah akan memberikah hukuman kepadanya.
Selain cara preventif dan represif, untuk menangani masalah mulai lunturnya karakter berbudaya juga bisa dilakukan dengan cara sosialisasi. Semua masyarakat terutama badan-badan yang bertanggung jawab atas pendidikan warga Negara hendakny aturut serta dalam pensosialisasian kebudayaan Indonesia dalam rangka pembentukan karakter bangsa yang berbudaya Indonesia. Betapa hebatnya anak-anak bangsa jika mereka mampu menerapkan budaya sebagai dasar berpikir, bersikap, bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga negara Indonesia.
Semua warga negara wajib ikut serta dalam hal pembentukan karakter berbudaya Indonesia ini. Baik kaum muda maupun yang sudah tua hendaknya bekerja sama dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya lokal Indonesia. Generasi terdahulu dituntut untuk mengajarkan atau memperkenalkan  serta menanamkan sedini mungkin budaya lokal kepada generasi muda agar karakter kaum muda yang kelak akan menonjol adalah karakter yang berbudaya. Bagi generasi muda hendaknya mengetahui, mempelajari, dan memahami budaya-budaya yang ada di Indonesia yang sebenarnya bisa dijadikan landasan perperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contohnya yaitu Jawa dengan budaya tata kramanya yang terkenal sangat baik. Apabila orang muda ingin  berbicara pada orang yang lebih tua atau kepada orang yang dihormati maka hendaknya ia menggunakan bahasa krama inggil. Bahasa krama inggil ini dalam  dalam tata bahasa Jawa  merupakan bahasa yang tertinggi atau bisa dikatakan bahasa yang paling santun. Namun karena pengaruh globalisasi budaya tersebut kini sudah mulai luntur. Saat ini banyak orang Jawa yang tidak bisa berbahasa Jawa krama sehingga jika mereka berbicara pada orang yang lebih tua atau pada orang yang dihormati mereka hanya menggunakan bahasa biasa atau bahasa Jawa ngoko yang biasa digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya. Hal ini dianggap kurang sopan karena seakan-akan tidak ada bedanya antara orang yang dihormati dengan teman sebayanya.
Karakter berbasis budaya bisa ditanamkan maupun dikembangkan dimana saja. Baik di lingkungan pendidikan formal maupun informal. Dilingkungan formal misalnya di sekolah. Sebuah sekolah bisa dikatakan baik dan berkualitas jika ditinjau dari sisi prestasi serta etikanya baik. Sekolah yang baik tentunya tidak hanya akan menekankan pada prestasinya tapi juga dalam hal tata kelakuan atau etika para siswanya. Dengan adanya pelajaran Seni Budaya diharapkan para peserta didik bisa mengetahui budaya-budaya lokal Indonesia. Begitu juga dengan adanya mata pelajaran Bahasa Jawa, dalam mata pelajaran ini akan dipelajari tentang budaya-budaya Jawa seperti tata krama dalam berbahasa dengan orang yang lebih tua dan orang-orang yang dihormati.
Sedangkan yang di lingkungan informal misalnya dalam keluarga serta lingkungan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga dan masyarakat tentu akan diajarkan budaya sopan santun baik sopan santun dalam berbicara maupun berperilaku. Sebagai contoh yang di lingkungan keluarga yaitu ketika makan kita diharuskan sambil duduk, menggunakkan tangan kanan, tidak boleh bergurau saat makan, dsb.
Peran masyarakat dalam hal mengembalikan atau penanaman kembali karakter budaya Indonesia sangatlah penting. Masyarakat terdahulu berperan dalam penyebaran atau pengenalan budaya lokal pada generasi sekarang. Sedangkan generasi sekarang berperan sebagai pelestari serta penerus budaya-budaya lokal agar kelak budaya-budaya tersebut tidak hilang. Kita sebagai generasi muda jaman sekarang hendaknya turut serta melestarikan budaya lokal Indonesia. Jangan terlalu meniru budaya orang lain, apalagi jika budaya tersebut kurang baik sebagai patokan berperilaku. Sebagai contoh budaya orang-orang Barat yang kurang baik tapi banyak ditiru masyarakat Indoesia yaitu pola hidup  yang konsumtif serta cara berpakaian. Cara berpakaian orang Barat yang terkenal minim sebenarnya tidak baik untuk diterapkan di Indonesia terutama bagi masyarakat Jawa yang sangat menjunjung tinggi sopan santun.
Sebagai generasi penerus bangsa, tentu kita tidak ingin jika anak cucu kita kelak hidup dengan keadaan tidak mengetahui jati dirinya atau kebudayaannya sendiri, tapi justru hidup dengan kebudayaan orang lain yang mungkin lebih buruk dari kebudayaan kita sekarang ini. Maka dari itu, marilah mulai dari sekarang kita pelajari, kita pahami, dan kita lestarikan budaya lokal Indonesia dengan harapan kelak kubudayaan tersebut bisa kita turunkan pada generasi masa mendatang sebagai patokan dalam berperilaku serta sebagai pembentuk karakter bangsa Indonesia mendatang. Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan maka jangan sampai budaya tersebut kemudian hilang seiring kemajuan zaman karena sebaik-baiknya budaya lain budaya ibu tetap yang terbaik.















BAB III
PENUTUP

A.               Kesimpulan
Pendidikan karakter bangsa berbasis budaya adalah pendidikan yang  mengembangkan nilai-nilai budaya dalam pendidikan karakter pada diri peserta didik sehingga menjadi dasar bagi mereka dalam berpikir, bersikap, bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan warganegara. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut menjadikan mereka sebagai warganegara Indonesia yang memiliki kekhasan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Menciptakan manusia yang bermoral, berbudi pekerti luhur dan menjunjung tinggi semangat nasionalisme yang akhir-akhir ini mulai hilang dari kalangan remaja Indonesia. Oleh karena itu sekolah sebagai agen pendidikan formal maupun masyarakat serta keluarga sebagai lembaga informal harus mampu menanamkan membentuk karakter berbudaya pada anak sedini mungkin.

B.               Saran
Agar karakter bangsa Indonesia bisa sesuai dengan kebudayaan lokal maka harus dikembangkan dengan pendidikan karakter bangsa dan budaya agar tujuan dalam pendidikan tercapai, tidak hanya tujuan dalam prestasi semata tapi juga dalam pembentukan etika yang baik serta etika yang menjunjung budaya lokal. Dalam membangun karakter yang baik itu berasal dari lingkungan sekolah yang positif, sehingga lingkungn sekolah pun harus menjadi pusat perhatian guru. Kemudian selain itu, kurikulum harus dipadukan dengan nilai – nilai budaya yang ada dimasyarakat untuk menciptakan karakter anak yang baik.





C.                DAFTAR PUSTAKA
Destinawati, Arina. dkk. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMA/ MA Kelas XI Semester Gasal. Jawa Tengah : Viva Pakarindo.
Wulandari, Fitri. 2012. Sosiologi untuk SMA/ MA Kelas X Semester Genap. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.
Sumber lain:
http://istanailmupengetahuan.blogspot.com/2013/01/pengembangan-kurikulum-karakter-bangsa.html
Read More ->>

Popular Posts

About Me

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.